Generasi Blast- mendidik anak di Era Digital
bahasan materinyaseruuu jugaa niih
tentang permainan anak bp bpan kekinian yang mengandung konten pornografi. macam ni :
Hindarilah tontonan youtube yg ada unsur tersirat porno dihiasi dengan permainan yg menarik untuk anak2.
Sebaik2 permainan untuk anak adalah tubuh orang tuanya sendiri, seperti petek umpet, kuda2 dll insyaallah anak2 lebih terkenang hingga dewasa.
terus lagi, penggunaan gadget anak lima taun, berapa lama idealnya?
idealnya ya kagag usah maenan gadget mpo, hhoho. perhatikan lagi. jangan lah kita pun sebagai orang tuanya maenan henfon di depan anaknya, *kumasih harus belajar
terus terus, ada lagi anak yang keranjingan pen jadi yutuber. 'haaloooo guys, amboksing apa yaa hari ini?' wkwk
yang pasti sebage ortu, yaa berikanlah tontonan yang positif , yg ada nilai dakwahnya khusunya tuk anak2.
daaan,
Kembali lagi pada value keluarga apakah sesuai dengan yang di harapkan orangtua.
Anak boleh saja suka pada konten dalam video tersebut yang paling penting di batasi dan di dampingi agar kegiatan ini bermanfaat ya mba.
ada lagi nih, anak yang udah seeeeneeeng
banget men gem, sampe ibunya juga pusing, gaul sama temen2nya maen gem aja kerjaannya. gimana atuuh yaa..
berikut cuplikan jawabannya : panjaang looh :D
Kalau anak-anak sudah lebih lekat dengan teman-temannya, khususnya dalam hobi nge-game, dan sulit dikendalikan, dan sulit dibatasi oleh orang tuanya atau kakaknya. Kia harus akui : Kita sudah kecolongan, kita sudah tertinggal. Oleh karena itu, kita harus membalikkan keadaan. Bagaimana caranya anak kita lebih tenang, lebih lekat, lebih nyaman dengan perilaku kita di rumah.
Caranya perbanyak aktivitas yang menyenangkan dan positif bagi anak-anak di rumah. Misalnya, buat anak laki-laki, perkenalkan aktivitas motorik yang lebih aktif dan lebih variatif, seperti olahraga, atau otomotif (merawat kendaraan), atau perawatan rumah. Dengan begitu, anak laki-laki mengenal banyak aktivitas yang lebih menarik dan lebih menyenangkan daripada main game. Lebih efektif lagi jika yang melakukan hal ini adalah laki-laki. Apakah itu ayahynya, kakak laki-lakinya, pamannya, atau siapa pun. Kalau yang memperkenalkan ini semua adalah perempuan, maka tidak terlalu efektif.
Jadi mencegah dan membelokkan anak anak dari bermain game tidak bisa hanya dengan instruksi verbal saja. Butuh aktivitas pengalih yang jelas menarik bagi anak di rumah. juga untuk memperbaiki cara komunikasi dengan anak menjadi komunikasi Baik Benar Menyenangkan, sehingga anak merasa terhubung, diterima, dipahami, dan dipenuhi kebutuhan psikologisnya di rumah. Dan dia tidak perlu mencarinya dari teman-temannya. Komunikasi Baik Benar dan Menyenangkan ini cukup panjang kalau dibahas detail, baiknya di kesempatan kulwap lain saja
Bunda Siro, para laki-laki ini harus ambil tanggungjawab. Tidak bisa tidak. Peran laki-laki ini tidak bisa didelegasikan. Ustadz Bendri Jaisyurrahman pernah bilang : Jika ibu adalah madrasah bagi anak, maka ayah adalah kepala sekolahnya. Baik tidaknya sekolah ini ya tergantung si kepala sekolah. Apa yang perlu dikerjakan oleh ayah atau laki-laki di rumah, sudah saya bahas tadi. Tinggal mau untuk megatur waktu untuk mengerjakannya saja. Saya perlu sampaikan ini straight to the point, karena yang kita bahas dari tadi siang ini adalah salah satu gejala fatherless generation. Pembahasan pornografi menjadi penting karena kasusnya sudah banyak dan masif, dan hampir semua ada hubungannya dengan peran ayah yang kurang optimal di keluarga. Semoga membantu dan semoga berkenan.
udah ah sekian.
hhehe.
level sebelas.
bikin sebelas tulisan juga.
gpp ga YE atau OP
bisa lulus pun udah alhamdulillaah sekali.
xo,
ibunashakil