HSR : #1 Hakikat Seorang suami dan Istri (2)

Selasa, 27 Februari 2018



#lanjutan postingan sebelumnya#


IV. Hakikat Suami Istri yang ke-4

Kedudukan perempuan dan laki-laki adalah sama dalam peluang pahala.

Berbeda fungsi tidak serta merta menjadikan perempuan lebih unggul dari laki-laki atau sebaliknya.

Dalam beramal shaleh, Allah tidak membeda2kan.

"...Sesungguhnya Aku tidak menyinyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki dan perempuan...." (QS. Ali Imrān: 195)

Asma' binti Yazid suatu hari mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya kepada Nabi SAW,

“Wahai Rasulullah, aku mewakili kaum perempuan datang menghadapmu. Jihad diwajibkan Allah kepada kaum laki-laki. Jika menang, maka mereka akan mendapat pahala, dan jika gugur, mereka hidup di sisi Tuhan dan memperoleh limpahan rezeki. Sementara kami, kaum perempuan, senantiasa menemani mereka disaat suka dan duka. Lalu, apa yang kami dapatkan?”

Rasulullah kemudian bersabda,

“Sampaikanlah pada setiap perempuan yang engkau temui, bahwa menaati suami (salam kebaikan) dan memenuhi hak-haknya bisa menyamai pahala jihad. Tapi, hanya sedikit di antara kalian yang melakukannya.”

(diambil dari HR. Al-Bazzar)

Meskipun demikian, Allah tetap memberi peluang jihad bagi para perempuan dalam kondisi-kondisi tertentu.

Contoh lain adalah mengenai perginya seorang perempuan ke masjid. Islam memberikan kebebasan luar biasa. Perempuan tidak diharuskan ke masjid, tapi juga tidak pula boleh dilarang


V. Hakikat Suami Istri kelima

Baik laki-laki maupun perempuan dapat saling mengungguli satu sama lain (lihat QS. An-Nisa: 36).. Laki2 dapat menjadi lebh unggul dari perempuan, begitupun sebaliknya.

(Mohon maaf penjelasan terkait bagian ini menyusul pada saat sesi diskusi karena ada yang kami ingin konfirmasikan dulu ke Ust Jalal 😊🙏 Khawatir salah tulis).

VI dan VII. Hakikat Suami Istri keenam dan ketujuh

Suami dan Istri bisa menjadi musuh satu sama lain dan juga menjadi sahabat

_"Wahai orang2 yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak2mu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni, maka sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang"_
(QS. At-Taghabun (64): 14)

Jika istri dan anak bisa menjadi musuh, maka istri dan anak pun dapat menjadi Sahabat.

Maka tugas kita adalah bagaimana agar suami dan istri dapat menjadi Sahabat, menjadikan rumah tangganya sebagai Baiti Jannati (rumahku surgaku).

1.Memperbanyak Taubat

Jika menemukan bahwa rumah tangga masih jauh dari Surga, maka Allah telah mengisyarahkan ubtuk bertaubat.

Nabi Adam a.s dan Hawa dikeluarkan dari surga, tapi kemudian keduanya bertaubat, maka Allah berikan kepada mereka petunjuk dan jalan untuk kembali surga.


2. Pemaaf dan banyak minta maaf
Salah satu yang disebutkan dalam ayat di atas tadi (64:14), Allah memerintahkan untuk  memaafkan dan menyantuni.

Dalam konflik apapun, ada pihak yang merasa benar dan merasa salah. Jika merasa benar, maka perannya adalah untuk banyak-banyak memaafkan.
Jika merasa salah, segeralah meminta maaf dengan mengalahkan ego pribadi dan mengharap ridha Allah SWT.

(Dalam sesi diskusi Ust Jalal menambahkan) , di antara suami dan istri siapa yang harus lebih sering meminta maaf?

Tentunya yang paling banyak berdosa.

Namun demikian,
meski maaf adalah tanggung jawab kedua belah pihak, ada penekanan khusus bagi para suami untuk lebih sering meminta maaf.. karena Ayat 64:14 tadi secara kaida ditujukan lebih utama kepada para suami yang memegang peranan sebagai Qawwam dalam keluarga. Saya (Ust Jalal) membiasakan sejak menikah hingga sekarang sebelum tidur meminta maaf kepada ummi (istri Ust Jalal) atas segala kekurangan.

Urusan Sahabat dan musuh jangan dianggap remeh. Menjadikan rumah tangga sebagai Baiti Jannati adalah sesuatu yang harus diperjuangkan.

Di dalam Al Quran,
Allah menggambarkan 4 tipe pernikahan.

Keluarga 1
Suami istri bersahabat dalam kebaikan
Yakni kisah pernikahan Rasulullah SAW dan Ibrahim a.s. Bukan hanya keluara inti (a'ilah) yang baik, namun keluarga hingga kepada keturunan2nya dan yg tinggal bersamanya (usrah) pun dalam keadaan baik. Bahkan Ibrahim a.s mendapatkan julukan Bapak para Nabi karena begitu banyak daei keturunanannya yang menjadi Nabi.

Keluarga 2
Istri menjadi musuh suami
Yakni yang terjadi pada pernikahan Nabi Luth dan Nabi Nuh a.s (lihat QS. At-Tahrim (66): 10).
Dalam kondisi seperti ini, seorang suami harus tetap istiqamah dalam kebenaran, memihak

Keluarga 3
Suami menjadi musuh istri
Yakni yang terjadi pada Asiyah istri Firaun. Asiyah asala seorang yang beriman dan tetap dalam keimanannya meski suaminya (Firaun) adalah raja jahat sepanjang masa (lihat QS. At Tahrim: 11)

Keluarga 4
Bersahabat dalam keburukan
Yakni, seperti Abu Lahab dan Ummu Jamil yang Allah rekam kisahnya dalam QS. Al Lahab. Keduanya memang bersahabt, namun persahabatannya tidak membawa mereka ke surga, melainkan ke neraka. Naudzubillahimindzalik.

VIII. Hakikat Suami Istri kedelapan

Amanah/Titipan dari Allah SWT...

Suami bertanggung jawab atas istri dan anak-anaknya.
Istri bertanggung jawab atas anaknya.

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu..." (QS. At-Tahrim (66): 6)

Selamatkan bermakna dari neraka dunia dan juga neraka akhirat

Menyelamatkan bukan berarti sekolah favorit, mobil mewah, rumah mewah, dsb..

Sayangnya banyak manusia sering merepotkan diri sendiri...
Seringkali keinginannya lebih besar dari yang Allah minta...

Allah meminta menjaga keluarga dari neraka..  tidak wajib dengan sekolah mahal atau bermewah-mewah... lakukan yang terbaik semampunya dengan metode yang dirasa terbaik...

Dan dalam perkara pendidikan anak, banyak orang keliru melimpahkan tanggung jawab ini hanya kepada istrinya.
 Padahal, dalam Al Quran, pendidikan anak diberikan melalui ayah mereka. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibrahim a.s (dengan Ismail dan Ishaq), Luqmanul Hakim (lihat QS. Luqman),
Ya'Qub (dengan Yusuf dan anak2nya),Nuh a.s.

Inilah pentingnya bagi para suami untuk menyadari tanggung jawabnya sebagai pendidik utama di rumah. Dan bagi istri tanggung jawab utamanya adalah mentaati suami dalam kebaikan dan membantu suami dalam menunaikan tanggung jawabnya.

Allahualam Bishawab.

File pdf bisa didownload disini :D

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Theme by: Pish and Posh Designs